Ciseupan kampung sejarah - Aang Rape'i Blog

Breaking

Berbagi Catatan Bermanfaat

BANNER 728X90

Ciseupan kampung sejarah

Add caption
Daerah ini memang sudah lama dikenal oleh masyarakat Kab. Subang khususnya, Kampung ini cukup jauh dari kota, dari kota subang sendiri kurang lebih jaraknya sekita 30 kilometer, namun walaupun jauh pada jaman dahulu Belanda sudah sempat singgah dan bertempur melawan Tentara Indonesia, menurut cerita sekitar Than 1948 ketika sesudah merdeka tahun 1945 indonesia tidak semata-mata terbebas dari belanda, belanda masih tinggal di Indonesia terutama daerah yang sangat terpencil karena jauh dari jangkauan para tentara, Waktu itu tentara Indonesia yang dipimpin oleh Pak Darsono yang baru datang dari jogja setelah hijrah, kemudian terjadilah pertempuran yang melibatkan keduabelah pihak bahkan sampai menimbulkan korban jiwa dari pihak sipil, menurut saksi sejarah yang bercerita kepada saya pertempuran berlangsung sekitar dua minggu tanpa henti, sehingga banyak sekali korban dari kedua pihak, sungai yang mengaliri kampung besar tersebutpun berubah jadi sungai darah, namun berkat kegigihan para tentara Indonesia akhirnya Tentara kita bisa menguasai keadaan atau memenangkan peperangan sehingga disebutlah TARUNGJAYA atau pertarungan yang menang, namun seiring berubahnya jaman dan transformasi nilai-nilai kehidupan di situ maka nama Tarungjaya berubah jadi Parungjaya dan kampung Ciseupan sendiri menurut mitos berasal dari air hangat seperti air aseupan (tempat masak orang sunda dari bamboo berbentuk kerucut) yang merembes dari dalam tanah sehingga membentuk kubangan air di tengah sawah di tengah-tengah kampung ciseupan, sampai sekarangpun air tersebut masih tetap terjaga dan dipakai sebagai objek wisata atau pengobatan untuk penyakit kulit.

FOTO SATELLITE CISEUPAN

Kampung ciseupan sudah sangat berbeda, dulu ketika penulis masih kecil kampong tersebut masih sangat asri, nyari ikan mudah, tumbuhan subur, air bergelontoran dari mana-mana, namun sekarang air sumur sudah semakin dalam airpun sudah tidak keluar dari beberapa sumber air yang pernah ada, namun tetap ciseupan mengandung makna yang dalam bagi penulis, dan tetap memancarkan keindahan objek atau pemandangannya, sungai yang mengalir dari tiga sungai besar yaitu cileat, cikembang, cipunagara yang merupakan sungai terpanjang di kabupaten subang.